SEKRETARIAT : PP Darul Ulum II Alwahidiyah Sarganding Gersempal Sampang, Telp 081937244767

Sabtu, 22 Agustus 2015

NAQSYABANDI; Tausiyah KH. Ahmad Ja'far abd. Wahid QS di Haul Thariqat Naqsyabandi Gersempal di Lumajang(10/11/2013)



Tausiyah KH. Ahmad Ja'far abd. Wahid QS di Haul Thariqat Naqsyabandi Gersempal di Lumajang(10/11/20
 (terjemahan dari bahasa madura ke bahasa Indonesia; mohon maaf bila ada kekeliruan dalam penerjamahan maupun dalam penulisan/pengetikan)


             Hadir untuk memperingati Haul para guru – guru Thariqat Naqsyabandiyah, insya’allah di malam ini; para guru-guru (para Masyayikh) Thariqat Naqsyabandiyah sangat bahagia. Seperti apa yang telah di dawuhkannya : “ Mengagungkan guru, Memulyakan guru, Ingat pada guru,  ini ibadah yang tinggi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ikwan – Akhawat yang saya muliakan, Thariqat Naqasyabandiyah yang kita kuti ini adalah salah satu Thariqat yang silsilahnya menyambung kepada Rasulullah SAW. yang bersambung secara rohani. Sebab banyak thariqat yang bersambung kepada Rasulullah SAW, termasuk thariqat Mutabarrak di antaranya adalah thariqat Naqsyabandiyah, Qodariyah, Justiyah, Sadiliyah dan masih banyak lagi diantaranya.

Semuanya ini menyambung kepada Rasulullah SAW, adapun silsilahnya yang menyambung dengan Rasulullah SAW pastilah  sesuai dengan syariat dan akan Lebih giat menjalankan syariatnya terutama sholat lima waktu.
Pesan-pesan dari guru-guru (masyayikh) dari atas sampai kebawah sampai ke kita, bahwasannya “ tetaplah pada pendirian kalian semua, berpegang teguhlah kalian semua kepada sunnah Rasulullah SAW, kepada perjalanannya Rasulullah SAW serta kepada Kitab dan Al-Qur’an “, selama berpegangan kepada kedua dasar (al-qur’an dan al-hadist) tersebut, tidak mungkin tersesat.
Adapun yang lebih banyak tersesat adalah orang yang mengaku islam tapi tidak berpegang teguh pada kedua dasar tersebut yang tidak berpedoman sunnaturrasul dan al-qur’an.
Islam oleh Allah SWT dititipkan pada kita semua umat islam, artinya yang diperintahkan dan yang menjalankan agama islam adalah oang islam yang AKLI BALIGH. Selain orang islam tidak ada perintah atau kewajiban untuk mengerjakannya.
Jadi yang wajib menjaga, melaksanakan dan memelihara ISLAM adalah kita semua Umat Islam. Oleh karena itu, tujuan Thariqat untuk apa? Untuk memberi semangat, mendorong kita untuk melaksanakan perintah Allah SWT, itu tujuan pokoknya; karena tugas dari pada Thariqat ini adalah untuk membersihkan HATI.
Dimana yang memberi semangat, yang memberi dorongan adalah Hati, sebab bila hati bersemangat maka akan memerintahkan keseluruh anggota badan untuk mengerjakan (melaksanakan perintah Allah SWT). Hati yang bersemangat adalah Hati yang bersih; cara membersihkannya adalah DZIKRULLAH (berdzikir kepada Allah SWT).
Hati ini kotor bila dibiarkan dan tidak dibersihkan, untuk membersihkan Hati ini adalah dengan Dzikir. Tidak cukup sekali dalam sehari minimal sehari semalam tiga kali; paling sedikit dua kali, pagi dan malam misalnya. Pagi ketika mau berangkat kerja dan malamnya setelah datang dari bekerja. Agar supaya Hati ini tidak memerintah ke anggota badan untuk berbuat yang tidak diridhoi oleh Allah SWT.
Ikhwan akhwat yang saya muliakan, dzikir thariqat naqsyabandiyah yang kita ikuti ada dua.
Pertama Dzikir Ismu Dzat, yaitu dzikir dengan menyebut lafald Allah, Allah, Allah dengan Hati. Jadi dzikir dengan pakai Hati mulai dari : Latifatul Qolbi, Latifatul ruh, Latifatul Sirri, latifatul Khafi, Latifatul Akhfa, Latifatul Nafsi dan Latifatul Qolab. jadi tujuh latifah ini mengisi dengan Ismu Dzat yaitu berdzikir lafald Allah, Allah, Allah dengan hati.
Ikhwan akhawat yang saya muliakan, tujuan dari pada Dzikir ini adalah untuk membersihkan Hati. Sesungguhnnya berdzikir kepada Allah SWT itu banyak; seperti baca Al-Qur’an, ini juga untuk mengobati Hati dan membersihkan Hati; tujuan tiada lain adalah supaya bersemangat melakukan ibadah kepada Allah SWT tanpa ada paksaan.
Karena dengan demikian yang banyak terjadi termasuk saya al-faqir; untuk beribadah kepada Allah SWT membutuhkan pemaksaan, karena apa? Karena Hidayah belum masuk, karena belum menyatu dengan hati.
Tanda-tandanya Hidayah belum masuk adalah saat beribadah kepada Allah SWT membutuhkan pemaksaan diri. Bukan suatu persoalan yang mendasar tentang Pemaksaan karena itu NAFSU.
Nafsu ketika di ajak beribadah kepada Allah SWT tidak pernah “mau”, jadi memang benar-benar harus dipaksa. Insya’allah apabila Hati ini bersih maka Hidayah akan masuk; bila Hidayah masuk dan Nur Ilahi juga masuk ke hati. Maka terbukalah hati dan akan merasakan bahagia, karena selama ini yang merasa sempit hidup di dunia ini adalah Hati yang masih Kotor.
Ke- Dua adalah Dzikir Nafi Isbat, yaitu Dzikir yang melafalkan LAILAHA ILLALLAH. Tidak ada Tuhan yang kuasa, Tidak ada Tuhan yang memberi rejeki, Tidak ada Tuhan yang kuat kecuali Allah SWT. Inilah yang dinamakan Dzikir Nafi Isbat didalam Thariqat Naqsyabandiyah.
Di ke dua Dzikir tersebut, banyak sudah orang-orang yang telah di sampaikan oleh Allah SWT ke maqom ARIFIN. Andaikata kita belum sampai, mudah-mudahan kita semua bisa berkumpul dihari akhir nanti bersama-sama orang Arifin.
Seperti malam ini; kita berkumpul memperingati Haul para guru-guru, Haul para Masyayikh Thariqat Naqsyabandiyah dengan barokah para guru-guru, para masyayikh sehingga kita semua dijadikan orang yang selamat di dunia dan di akhirat. Amin allahumma amin.
Ikihwan akhawat yang saya muliakan. Gambaran Thariqat naqsyabandiyah yang kit ikuti; tujuannya adalah supaya kita bisa berpegang teguh terhadap perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Terutama melaksanakan Sholat Lima Waktu. Dengan barokahnya para guru-guru / para masyayikh; mudah-mudahan di akhir nanti, kita bisa dikumpulkan bersama para Masyayikh dan Rasulullah SAW. Mudah-mudahan oleh Allah SWT di Istijabahkan; yang susuah diberi kebahagiaan, yang miskin diberi kemudahan, yang sakit diberi kesembuhan demikian juga yang punya Hajat bagus mudah-mudahan cepat dikabulkan dan mudah-mudahan kita semua diberi keselamatan di dunia maupun di akhirat. Amin allahumma amin.
---biberokatil Fatehah------
 (m/k)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar